BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Salah  satu profesi yang berperan penting dalam penyelenggaraan menjaga mutu  pelayanan kesehatan adalah keperawatan. Pelayanan keperawatan adalah gabungan dari  ilmu kesehatan dan seni merawat (care), suatu gabungan humanistik dari  ilmu pengetahuan, filosofi keperawatan, kegiatan klinik, komunikasi, dan  ilmu sosial (WHO Expert Committee on Nursing dalam Aditama, (2003))
Oleh karena itu penting sekali  dikembangkan berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan  keperawatan diberbagai aspek. Salah satu aspek yang coba dikaji disini  adalah perilaku perawat terhadap pasien. Perawat sebagai ujung tombak  pelayanan di rumah sakit tentunya mempunyai kualitas kepribadian  berbeda-beda yang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun  eksternal. Perbedaan kualitas kepribadian perawat akan mempengaruhi cara  perawat dalam berinteraksi memberikan pelayanan, dimana akan berdampak  pada tingkat kepuasan pasien (Suryawati, Darminto, dan Shaluhiyah,  2006).
Kepribadian  perawat sebagai pelanggan internal (pelaku pelayanan) mempunyai  pengaruh terhadap pola perilakunya terutama dalam memberikan pelayanan  kepada pasien agar memuaskan. Karena perawat senantiasa dua puluh empat  jam bersama pasien maka sikap dan perilaku perawat berpengaruh terhadap  kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan.
1.2   Tujuan
        Tujuan penulisan dari makalah ini  adalah:
1.  Menjelaskan  definisi atau pengertian dari perilaku. 
2.  Menjelaskan perilaku perawat terhadap pasien. 
BAB  II
PEMBAHASAN
2.1   Pengertian Perilaku
Perilaku manusia adalah  sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia  dan dipengaruhi oleh  adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan,  persuasi, dan/atau genetika.
Bimo  Walgito (2003) berpendapat bahwa sikap yang ada pada seseorang akan  memberikan warna atau corak pada perilaku atau perbuatan orang yang  bersangkutan. Sementara sikap pada umumnya mengandung tiga komponen yang  membentuk struktur sikap, yaitu: komponen kognitif, komponen afektif,  dan komponen konatif.
Selanjutnya  menurut Myers (1983), perilaku adalah sikap yang diekspresikan  (expressed attitudes). Perilaku dengan sikap saling berinteraksi, saling  mempengaruhi satu dengan yang lain. 
Sementara  Kurt Lewin (1951, dalam Brigham, 1991) merumuskan satu  model hubungan perilaku yang mengatakan bahwa perilaku (B) adalah fungsi  karakteristik individu (P) dan lingkungan (E), dengan rumus: B =  f(P,E). Karakteristik individu meliputi berbagai variabel seperti motif,  nilai-nilai, sifat kepribadian, dan sikap yang saling berinteraksi satu  sama lain dan kemudian berinteraksi pula dengan faktor-faktor  lingkungan dalam menentukan perilaku. Faktor lingkungan memiliki  kekuatan besar dalam menentukan perilaku, bahkan kadang-kadang  kekuatannya lebih besar daripada karakteristik individu.
Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak  ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan  sosial manusia yang sangat mendasar. Perilaku tidak boleh  disalahartikan sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan  dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang  secara khusus ditujukan kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku  seseorang diukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai  kontrol sosial. Dalam kedokteran perilaku seseorang dan keluarganya  dipelajari untuk mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus atau yang  memperberat timbulnya masalah kesehatan. Intervensi terhadap perilaku  seringkali dilakukan dalam rangka penatalaksanaan yang holistik dan  komprehensif.
Perilaku manusia dipelajari  dalam ilmu psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi dan kedokteran.  Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat  diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang.
2.2   Karakteristik Perilaku
1.  Perilaku adalah perkataan dan perbuatan individu. Jadi apa  yang dikatakan dan dilakukan oleh seseorang merupakan karakteristik dari  perilakunya.
2.  Perilaku mempunyai satu atau lebih dimensi yang dapat diukur,  yaitu : frekuensi, durasi, dan intensitas.
3.  Perilaku dapat diobservasi, dijelaskan, dan direkam oleh orang  lain atau orang yang terlibat dalam perilaku tersebut.
4.  Perilaku mempengaruhi lingkungan, lingkungan fisik atau  sosial.
5.  Perilaku dipengaruhi oleh lingkungan (lawful).
6.  Perilaku bisa tampak atau tidak tampak. Perilaku yang tampak  bisa diobservasi oleh orang lain, sedangkan perilaku yang tidak tampak  merupakan kejadian atau hal pribadi yang hanya bisa dirasakan oleh  individu itu sendiri atau individu lain yang terlibat dalam perilaku  tersebut.
2.3   Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Manusia
Perilaku atau aktivitas pada individu atau  organisme tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari  stimulus yang diterima oleh organisme yang  bersangkutan baik stimulus eksternal maupun stimulus internal. Perilaku  individu dapat mempengaruhi individu itu sendiri, di samping itu  perilaku juga berpengaruh pada lingkungan. Demikian pula lingkungan  dapat mempengaruhi individu, demikian sebaliknya. Oleh sebab itu, dalam  perspektif psikologi, perilaku manusia (human behavior) dipandang  sebagai reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks  (Bandura, 1977; Azwar, 2003).
Secara garis besar, perilaku manusia  diakibatkan oleh:
- Genetika
- Sikap - adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu.
- Norma sosial - adalah pengaruh tekanan sosial.
- Kontrol perilaku pribadi - adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu perilaku.
2.4   Perilaku Perawat Terhadap Pasien
Keperawatan  merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang mempunyai suatu  paradigma atau model keperawatan yang meliputi empat komponen yaitu :  manusia, kesehatan, lingkungan dan perawat itu sendiri.  Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan  kesabaran dan ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita  sakit. Seorang perawat harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati.  Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang  dihadapi oleh pasien, selain itu seorang perawat dapat berpenampilan  menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan kemampuan untuk  memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan  interpersonal yang tercermin dalam perilaku peduli atau kasih sayang.
Perilaku  peduli sangatlah penting untuk keperawatan. Perilaku  peduli adalah fokus pemersatu untuk praktek keperawatan. Perilaku  peduli juga sangat penting untuk tumbuh kembang, memperbaiki dan  meningkatkan kondisi atau cara hidup manusia. Perilaku  Peduli (caring) mengandung 3 hal yang tidak dapat dipisahkan yaitu  perhatian, tanggung jawab, dan dilakukan dengan ikhlas. Perilaku  peduli (Caring) juga merupakan sikap peduli, menghormati  dan menghargai orang lain, artinya memberi perhatian dan mempelajari  kesukaan – kesukaan seseorang dan bagaimana seseorang berfikir dan  bertindak. Memberikan asuhan secara sederhana tidak hanya sebuah  perasaan emosional atau tingkah laku sederhana, karena perilaku peduli  merupakan kepedulian untuk mencapai perawatan yang lebih baik, perilaku  peduli bertujuan dan berfungsi membangun struktur sosial, pandangan  hidup dan nilai kultur setiap orang yang berbeda pada satu tempat, maka  kinerja perawat khususnya pada perilaku peduli menjadi sangat penting  dalam mempengaruhi  kualitas pelayanan dan kepuasan pasien terutama di  rumah sakit, dimana kualitas pelayanan menjadi penentu citra institusi  pelayanan yang nantinya akan dapat meningkatkan kepuasan pasien dan mutu  pelayanan.
 BAB III
PENUTUP
3.1   Kesimpulan
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena  memerlukan kesabaran dan ketenangan dalam melayani pasien yang sedang  menderita sakit. Seorang perawat harus dapat melayani pasien dengan  sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus dapat memahami  masalah yang dihadapi oleh pasien, selain itu seorang perawat dapat  berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan kemampuan  untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan  interpersonal yang tercermin dalam perilaku peduli atau kasih sayang.
3.2       Saran
Sebagai  seorang perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi oleh pasien,  dan mempunyai perilaku yang peduli  terhadap pasien.

 
 

 




0 komentar:
Posting Komentar