BAB I
PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang
 Persalinan  merupakan salah satu kejadian besar bagi seorang ibu. Diperlukan  segenap kemampuan baik tenaga maupun pikiran guna melalui tahapan  prosesnya. Banyak ibu hamil dapat melalui proses persalinan dengan  lancar dan selamat. Namun banyak pula, persalinan menyebabkan terjadinya  komplikasi yang disebabkan oleh berbagai hal. Dari  data WHO 1999, Terdapat 180-200 juta kehamilan setiap tahunnya dan 585  ribu kematian wanita hamil berkaitan dengan komplikasi salah satunya adalah panggul sempit.
1.2        Pengertian Panggul Sempit
Pengertian panggul sempit secara anatomi dan secara obstetri. Secara  anatomi berarti panggul yang satu atau lebih ukuran diameternya berada  di bawah angka normal sebanyak 1 cm atau lebih. Pengertian secara  obstetri adalah panggul yang satu atau lebih diameternya kurang sehingga  mengganggu mekanisme persalinan normal. 
Dalam  Obstetri yang terpenting bukan panggul sempit secara anatomis melainkan  panggul sempit secara obstetri atau fungsional artinya perbandingan  antara kepala dan panggul. Contohnya panggul ukuran normal tetapi bayi  ukurannya besar sehingga tidak seimbang antara ukuran bayi dengan jalan  lahir. Panggul sempit tetap bayinya kecil/prematur maka masih bisa  bayinya lahir secara normal.
1.3        Tujuan
1.3.1  Tujuan Umum
Menjelaskan komplikasi persalinan kala II tentang panggul sempit.
1.3.2        Tujuan Khusus
Untuk dapat mendeteksi panggul sempit saat akan persalinan dan mencari cara terbaik untuk persalinan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1        Defenisi
Persalinan  adalah suatu proses dimana fetus dan plasenta keluar dari uterus,   ditandai dengan peningkatan aktifitas myometrium ( frekuensi dan  intensitas kontraksi) yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks  serta keluarnya lendir darah ("show") dari vagina.
Kala II  adalah dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (+10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi 
Komplikasi  persalinan adalah adanya penyulit-penyulit yang timbul pada saat akan  terjadi persalinan yang bisa membuat persalinan beresiko atau tidak  normal.
2.2        Pembagian Panggul
Kesempitan panggul dibagi sebagai berikut :
1.      Kesempitan pintu atas panggul
       Pintu atas panggul dianggap sempit kalau conjugata vera kurang dari 10  cm atau kalau diameter transversa kurang dari 12 cm. Conjugata vera  dilalui oleh diameter biparietalis yang ± 9½ cm dan kadang-kadang  mencapai 10 cm, maka sudah jelas bahwa conjugata vera yang kurang dari  10cm dapat menimbulkan kesulitan.
2.      Kesempitan bidang tengah panggul
       Bidang tengah panggul terbentang antara pinggir bawah symphysis dan  spinae ossis ischii dan memotong sacrum kira-kira pada pertemuan ruas  sacral ke 4 dan ke 5
3.      Kesempitan pintu bawah panggul
       Ppintu bawah panggul dikatakan sempit kalau jarak antara tubera ossis  ischii 8 atau kurang kalau jarak ini berkurang dengan sendirinya arcus  pubis meruncing maka besarnya arcus pubis dapat dipergunakan untuk  menentukan kesempitan pintu bawah panggul. 
2.3        Macam-Macam Panggul Sempit
1.      Panggul ginekoid 
       Jenis panggul yang paling banyak pada wanita normal, mempunyai diameter  terbaik untuk lahirnya janin tanpa komplikasi. Pintu atas panggul  tampak berbentuk bulat atau agak lonjong/ellips. Diameter transversal  dari bidang pintu atas panggul (pap) lebih panjang sedikit dari diameter  antero-posterior dan hampir seluruh daerah pap merupakan ruangan yang  terpakai untuk kepala janin. 
2.   Panggul anthropoid 
Panggul  yang memiliki suatu bentuk agak lonjong seperti telur, pada bidang  pintu atas panggul dengan diameter terpanjang antero-posterior. Oleh  karena segmen posterior panjang dan sempit, kepala janin tegak lurus  terhadap diameter transversal dari pintu atas panggul. Arkus pubis  sempit dan lebarnya kurang dari 2 jari, sehingga menyebabkan penyempitan  pintu bawah panggul. 
3.   Panggul android 
Panggul  mirip laki-laki, mempunyai reputasi jelek dan lebih jarang dijumpai  dibanding bentuk ginekoid. Panggul android ditandai oleh daerah segmen  posterior yang sempit dengan ujung sakrum menonjol ke depan dan segmen  anterior relatif panjang. Dilihat dari pintu atas panggul tampak seperti  bentuk segitiga, tulang-tulang dari panggul android umumnya berat  sehingga ruangan untuk penurunan kepala juga terbatas. Spina iskiadika  menonjol ke dalam jalan lahir dan pintu bawah panggul menunjukan suatu  arkus pubis yang menyempit. 
2.      Panggul platipelloida 
Panggul berbentuk datar dengan tulang-tulang yang lembut, jenis panggul ini paling jarang dijumpai. Pintu  atas panggul lebih jelas terlihat dimana menunjukan pemendekan dari  diameter antero-posterior, sebaliknya diameter transversal lebar. 
2.4        Gejala yang Muncul
Seorang harus ingat akan kemungkinan panggul sempit kalau :
1.      Aprimipara kepala anak belum turun setelah minggu ke 36
2.      Pada primipara ada perut menggantung
3.      Pada multipara persalinan yang dulu – dulu sulit
4.      Kelainan letak pada hamil tua
5.      Kelainan bentuk badan (Cebol, scoliose, pincang dan lain-lain)
6.      Osborn positip
2.5    Cara Mengatasi Panggul Sempit Pada Saat Persalinan
Derajat  panggul sempit ditentukan oleh ukuran/jarak antara bagian bawah tulang  kemaluan (os pubis) dengan tonjolan tulang belakang (promontorium).  Jarak ini dinamakan konjugata vera (garis merah pada gambar di bawah  ini).
Dikatakan sempit Ringan: jika ukurannya 9-10 cm, Sempit sedang: 8-9 cm, sempit berat: 6-8 cm dan sangat sempit jika kurang dari 6 cm.
Dikatakan sempit Ringan: jika ukurannya 9-10 cm, Sempit sedang: 8-9 cm, sempit berat: 6-8 cm dan sangat sempit jika kurang dari 6 cm.
Untuk  panggul sempit ringan masih bisa dilakukan persalinan percobaan  sedangkan mulai sempit sedang dan seterusnya dilakukan persalinan dengan  operasi cesar.
Yang  disebut persalinan percobaan adalah untuk persalinan per vaginam pada  wanita-wanita dengan panggul yang relatip sempit. Persalinan percobaan  dilakukan hanya pada letak belakang kepala, jadi tidak dilakukan pada  letak sungsang, letak dahi, letak muka atau kelainan letak lainnya. 
Persalinan  percobaan dikatakan berhasil kalau anak lahir pervaginam secara spontan  atau dibantu dengan ekstraksi (forcepe atau vacum) dan anak serta ibu  dalam keadaan baik. Kita menghentikan presalianan percobaan kalau:
-         Pembukaan tidak atau kurang sekali kemajuaannya
-         Keadaan ibu atau anak menjadi kurang baik
-         Kalau ada lingkaran retraksi yang patologis
-         Setelah  pembukaan lengkap dan pecahnya ketuban, kepala dalam 2 jam tidak mau  masuk ke dalam rongga panggul walaupun his cukup kuat.
-         Forcepe gagal
Dalam keadaan-keadaan tersebut diatas dilakukan SC. 
BAB III
PENUTUP
3.1        Kesimpulan
Dalam  Obstetri yang terpenting bukan panggul sempit secara anatomis melainkan  panggul sempit secara obstetri atau fungsional artinya perbandingan  antara kepala dan panggul. Contohnya panggul ukuran normal tetapi bayi  ukurannya besar sehingga tidak seimbang antara ukuran bayi dengan jalan  lahir. Panggul sempit tetap bayinya kecil/prematur maka masih bisa  bayinya lahir secara normal.
Derajat  panggul sempit ditentukan oleh ukuran/jarak antara bagian bawah tulang  kemaluan (os pubis) dengan tonjolan tulang belakang (promontorium).  Jarak ini dinamakan konjugata vera (garis merah pada gambar di bawah  ini).
Dikatakan sempit Ringan: jika ukurannya 9-10 cm, Sempit sedang: 8-9 cm, sempit berat: 6-8 cm dan sangat sempit jika kurang dari 6 cm.
Dikatakan sempit Ringan: jika ukurannya 9-10 cm, Sempit sedang: 8-9 cm, sempit berat: 6-8 cm dan sangat sempit jika kurang dari 6 cm.
Untuk  panggul sempit ringan masih bisa dilakukan persalinan percobaan  sedangkan mulai sempit sedang dan seterusnya dilakukan persalinan dengan  operasi SC.
3.2        Saran
Ibu  untuk selalu memperhatikan kehamilannya dan selalu memeriksakan  kehamilannya ke bidan agar komplikasi-komplikasi persalinan yang mungkin  terjadi bisa diketahui sedini mungkin. 
sumber : http://kti-akbid.blogspot.com/2011/03/3-makalah-komplikasi-persalinan-kala-ii.html 
   




0 komentar:
Posting Komentar