BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR  BELAKANGPerilaku  peduli merupakan suatu sikap, rasa peduli, hormat dan menghargai orang  lain, artinya memberikan perhatian yang lebih kepada seseorang dan  bagaimana seseorang itu bertindak. Karena perilaku peduli merupakan  perpaduan perilaku manusia yang berguna dalam peningkatan derajat  kesehatan dalam membantu pasien yang sakit. Perilaku peduli sangat  penting untuk mengembangkan, memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau  cara hidup manusia. Perilaku peduli sangat penting dalam layanan  keperawatan karena akan memberikan kepuasan pada klien dan perawatan  akan lebih memahami konsep peduli, khususnya perilaku caring dan  mengaplikasikan dalam pelayanan keperawatan.
        Makalah ini membahas apa yang dirasakan pasien ketika perawat melakukan  perawatan sesuai dengan konsep perilaku peduli.
        Pengetahuan perilaku peduli perawat menurut pasien  adalah perawat memberi perhatian lebih kepada pasien dan diangggap  keluarga, perilaku peduli perawat yang dirasakan pasien adalah perawat  aktif bertanya, berbicara lembut, memberi dukungan, responsif, terampil  dan menghargai serta menjelaskan.
       Peningkatan  pemahaman tentang perilaku peduli pada perawat akan meningkatkan  pelayanan keperawatan untuk pasien dan pasien akan merasakan perilaku  peduli perawat dalam pelayanan keperawatan.   
B. TUJUANTujuan penulisan dari makalah ini adalah:
- Menjelaskan definisi atau pengertian dari Perilaku.
- Menjelaskan Perilaku Terhadap Pasien.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian PerilakuPerilaku  manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia  dan  dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi,  dan/atau genetika.
Mengutip  pendapat Krech dan Crutchfield (1954) yang mengatakan: As we have already indicated, attitudes lie behind many of the  significant and dramatic instances of man behavior. It is for reason  that many psychologists regard the study of attitudes as the central  problems of social psychology. Bimo Walgito (2003)  berpendapat bahwa sikap yang ada pada seseorang akan memberikan warna  atau corak pada perilaku atau perbuatan orang yang bersangkutan. Sementara sikap pada umumnya mengandung tiga komponen yang  membentuk struktur sikap, yaitu: komponen kognitif, komponen afektif,  dan komponen konatif.
Selanjutnya menurut Myers (1983), perilaku  adalah sikap yang diekspresikan (expressed attitudes). Perilaku dengan  sikap saling berinteraksi, saling mempengaruhi satu dengan yang lain. 
Sementara Kurt Lewin (1951, dalam Brigham,  1991) merumuskan satu model hubungan perilaku yang mengatakan bahwa  perilaku (B) adalah fungsi karakteristik individu (P) dan lingkungan  (E), dengan rumus: B = f(P,E). Karakteristik individu meliputi berbagai  variabel seperti motif, nilai-nilai, sifat kepribadian, dan sikap yang  saling berinteraksi satu sama lain dan kemudian berinteraksi pula dengan  faktor-faktor lingkungan dalam menentukan perilaku. Faktor lingkungan  memiliki kekuatan besar dalam menentukan perilaku, bahkan kadang-kadang  kekuatannya lebih besar daripada karakteristik individu.
Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak  ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan  sosial manusia yang sangat mendasar. Perilaku tidak boleh disalahartikan  sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat  lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus  ditujukan kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku seseorang  diukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol  sosial. Dalam kedokteran perilaku seseorang dan keluarganya dipelajari  untuk mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus atau yang memperberat  timbulnya masalah kesehatan. Intervensi terhadap perilaku seringkali  dilakukan dalam rangka penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif.
Perilaku  manusia dipelajari dalam ilmu psikologi, sosiologi, ekonomi,  antropologi dan kedokteran.
Perilaku  seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat  diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang.
Karakteristik  perilaku
1.      Perilaku adalah perkataan dan perbuatan individu. Jadi apa  yang dikatakan dan dilakukan oleh seseorang merupakan karakteristik dari  perilakunya.
2.      Perilaku mempunyai satu  atau lebih dimensi yang dapat diukur, yaitu : frekuensi, durasi, dan  intensitas.
3.      Perilaku dapat diobservasi,  dijelaskan, dan direkam oleh orang lain atau orang yang terlibat dalam  perilaku tersebut.
4.      Perilaku mempengaruhi lingkungan, lingkungan fisik atau  sosial.
5.      Perilaku dipengaruhi oleh  lingkungan (lawful).
6.      Perilaku bisa tampak atau tidak tampak. Perilaku yang tampak  bisa diobservasi oleh orang lain, sedangkan perilaku yang tidak tampak  merupakan kejadian atau hal pribadi yang hanya bisa dirasakan oleh  individu itu sendiri atau individu lain yang terlibat dalam perilaku  tersebut.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Manusia
Perilaku atau aktivitas pada individu atau organisme tidak  timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari stimulus yang  diterima oleh organisme yang bersangkutan baik stimulus eksternal maupun  stimulus internal. Perilaku individu dapat mempengaruhi individu itu  sendiri, di samping itu perilaku juga berpengaruh pada lingkungan.  Demikian pula lingkungan dapat mempengaruhi individu, demikian  sebaliknya. Oleh sebab itu, dalam perspektif psikologi, perilaku manusia  (human behavior) dipandang sebagai reaksi yang dapat bersifat sederhana  maupun bersifat kompleks (Bandura, 1977; Azwar, 2003).
Lebih lanjut, Icek Ajzen dan Martin Fishbein (1980, dalam  Brehm and Kassin, 1990) mengemukakan teori tindakan beralasan (theory of  reasoned action). Dengan mencoba melihat anteseden penyebab perilaku  volisional (perilaku yang dilakukan atas kemauan sendiri), teori  tindakan beralasan ini didasarkan pada asumsi-asumsi: (a) bahwa manusia  pada umumnya melakukan sesuatu dengan cara-cara yang masuk akal; (b)  bahwa manusia mempertimbangkan semua informasi yang ada; dan (c) bahwa  secara eksplisit maupun implisit manusia memperhitungkan implikasi  tindakan mereka.
Secara garis besar, perilaku manusia diakibatkan oleh:
- Genetika
- Sikap - adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu.
- Norma sosial - adalah pengaruh tekanan sosial.
- Kontrol perilaku pribadi - adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu perilaku.
B. Perilaku Terhadap Pasien
Keperawatan  merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang mempunyai suatu  paradigma atau model keperawatan yang meliputi empat komponen yaitu :  manusia, kesehatan, lingkungan dan perawat itu sendiri.  Perawat adalah suatu profesi yang  mulia, karena memerlukan kesabaran dan ketenangan dalam melayani pasien  yang sedang menderita sakit. Seorang perawat harus dapat melayani pasien  dengan sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus dapat  memahami masalah yang dihadapi oleh pasien, selain itu seorang perawat  dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan  kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual,  teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku peduli atau  kasih sayang.( Dwidiyanti )
Perilaku  peduli sangatlah penting untuk keperawatan. Perilaku peduli adalah  fokus pemersatu untuk praktek keperawatan. ( Blais ). Perilaku peduli juga sangat penting  untuk tumbuh kembang, memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau cara  hidup manusia ( Blais ). Perilaku Peduli (caring)  mengandung 3 hal yang tidak dapat dipisahkan yaitu perhatian, tanggung  jawab, dan dilakukan dengan ikhlas ( Sitorus ). Perilaku peduli (Caring) juga merupakan sikap peduli, menghormati dan  menghargai orang lain, artinya memberi perhatian dan mempelajari  kesukaan – kesukaan seseorang dan bagaimana seseorang berfikir dan  bertindak. Memberikan asuhan secara sederhana tidak hanya sebuah  perasaan emosional atau tingkah laku sederhana, karena perilaku peduli  merupakan kepedulian untuk mencapai perawatan yang lebih baik, perilaku  peduli bertujuan dan berfungsi membangun struktur sosial, pandangan  hidup dan nilai kultur setiap orang yg berbeda pada satu tempat(  Dwidiyanti ), maka kinerja perawat khususnya pada perilaku peduli  menjadi sangat penting dalam mempengaruhi  kualitas pelayanan dan  kepuasan pasien terutama di rumah sakit, dimana kualitas pelayanan  menjadi penentu citra institusi pelayanan yang nantinya akan dapat  meningkatkan kepuasan pasien dan mutu pelayanan ( Potter – Perry )
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perilaku peduli sangatlah penting  untuk keperawatan. Kinerja perawat khususnya pada perilaku peduli  menjadi sangat penting dalam mempengaruhi  kualitas pelayanan dan  kepuasan pasien terutama di rumah sakit, dimana kualitas pelayanan  menjadi penentu citra institusi pelayanan yang nantinya akan dapat  meningkatkan kepuasan pasien dan mutu pelayanan
DAFTAR PUSTAKA
Definisi Pekerjaan sosial, Internet: http://evantherapy.wordpress.com/category/psikologi-kesehatan/
http://mercubuana-yogya.ac.id/2008/03/stadium-generale-kuliah-perdana-pascasarjana-psikologi-unwama/

 
 

 




0 komentar:
Posting Komentar