BAB  I
PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang
Dismenorea  atau nyeri haid mungkin suatu gejala yang sering menyebabkan  wanita-wanita muda pergi ke dokter untuk konsultasi dan pengobatan,  karena gangguan ini sifatnya subjektif. Berat atau intensitasnya sukar  dinilai, walaupun frekuensi dismenorea cukup tinggi dan penyakit ini  sudah lama dikenal namun sampai sekarang patogenesisnya belum dapat  dipecahkan dengan memuaskan.
Hampir semua wanita  mengalami rasa tidak enak diperut bawah sebelum dan selama haid dan  sering kali rasa mual, maka istilah dismenorea hanya dipakai jika nyeri  haid demikian hebatnya, sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan  meninggalkan pekerjaan atau ciri hidupnya sehari-hari untuk beberapa jam  atau beberapa hari.
Tidak ada angka pasti mengenai jumlah  penderita dismenorea di Indonesia, namun di Surabaya didapatkan angka  1,07%hingga 1,31% dari jumlah penderita dismenorea yang dating bagian  kebidanan (www.google.com).
Banyak  cara untuk menghilangkan atau menurunkan nyeri, baik secara  farmakologis misalnya obat-obatan analgesik ataupun menghilangkan cara  dengan intervensi keperawatan yang bersifat non farmakologis dan  independen (www.google.com).
Manajemen  nyeri non farmakologis lebih aman digunakan karena tidak menimbulkan  efek samping yang seperti obat-obatan, karena terapi non farmakologis  menggunakan proses fisiologis. Oleh karena itu, untuk mengatasi nyeri  tingkat ringan atau sedang lebih baik menggunakan manajemen nyeri non  farmakologis (www.google.com)
Salah  satu intervensi keperawatan untuk menurunkan nyeri adalah pengalihan  perhatian, dimana teknik ini dengan memfokuskan diri kepada lingkungan.  Lingkungan yang sangat tenang dan sedikit membangkitkan input sensori.  Perhatian harus cukup kuat untuk melibatkan seluruh perhatian yang  berarti yang digunakan yaitu teknik nafas dalam dan terapi musik. Musik  dapat membuat menjadi rileks, sehingga hanya perlu menggunakan  obat-obatan yang lebih sedikit mengingat pentingnya hal tersebut,  penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang efektivitasnya dalam  penanganan nyeri (dismenorea) non farmakologis pada remaja putri.
1.2        Perumusan  Masalah
Bagimana efektivitas dalam penanganan nyeri  dismenorea non farmakologis pada remaja putri.
1.3        Tujuan  Penelitian
1.3.1        Tujuan Umum
Untuk mengetahui cara yang efektivitas  dalam penanganan nyeri dismenorea non farmakologis pada remaja putri.
1.3.2        Tujuan Khusus
1.      Untuk mengetahui efektivitas pemberian teknik  nafas dalam terhadap penurunan intensitas nyeri haid dismenorea pada  remaja putri.
2.      Untuk mengetahui efektivitas  pemberian terapi musik terhadap penurunan intensitas nyeri hadi  dismenorea pada remaja putri.
3.      Membandingkan  intensitas nyeri haid dimenorea menggunakan kedua teknik tersebut.
1.4        Manfaat  Penelitian
1.4.1        Bagi Pembaca
Pembaca dapat  mengaplikasikan teori teknik nafas dalam dan terapi musik pada klien  yang menderita nyeri haid (dismenorea).
1.4.2         Bagi Instansi Pendidikan
-         Hasil penelitian dapat digunakan sebagai  referensi baru khususnya mata kuliah maternitas.
-         Memberikan masukan kepada kelompok usia  remaja tentang cara menurunkan intensitas nyeri haid dismenorea yaitu  dengan menggunakan teknik nafas dalam dan terapi musik serta  membandingkan kedua teknik tersebut mana yang lebih efektif.
1.4.3        Bagi Peneliti
-         Untuk menambah wawasan dan pengetahuan  bagi penulis mengenai efektivitas dalam penanganan nyeri haid  (dismenorea) non farmokolgis pada remaja putri.
-         Sebagai pengalaman mengenal cara dan  proses berpikir ilmiah, khususnya mengenal masalah-masalah yang  berhubungan dengan kesehatan.
-         Menerapkan  dan mengembangkan ilmu yang telah didapatkan saat kuliah.
-         Menimbulkan minat dan pengetahuan  peneliti.
Merupakan salah satu syarat untuk lulus  program D III keperawatan.




0 komentar:
Posting Komentar